Potensi Forest Bathing dan Agroforestry untuk Kemandirian Ekonomi Komunitas Lokal di Desa Batu Putih Sekotong Barat

Penulis

  • lalu wahyu Putra utama Institut Agama Islam Nurul Hakim Lombok

Kata Kunci:

forest bathing, agroforestri, kelestarian dan ekonomi berkelanjutan.

Abstrak

Permasalahan lahan dan penduduk menjadi salah satu perhatian pemerintah. Terutama berhubungan dengan upaya mempertahankan kelestarian lahan dan ekonomi masyarakat di sekitar hutan. Penelitian ini mengupas potensi forest bathing dan agroforestri sebagai salah satu paradigma alternatif yang dapat diaplikasikan masyarakat untuk menyelesaikan problem kelestarian dan kemandirian ekonomi komunitas di sekitar lahan hutan. Wilayah sekotong dalam konteks topografis sangat mendukung dalam menerapkan forest bathing dan agroforestry yaitu salah satu metode altiernatif untuk menyesaikan masalah pembalakan liar, penebangan hutan berlebihan, praktik penambangan ilegal atau masalah lain yang berhubungan dengan pemanfaatan lahan hutan berlebihan. Adapun penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode observasi dan wawancara untuk memahami secara menyeluruh praktik agroforestri dan forest bathing di desa Batu Putih dan dampaknya  terhadap masyarakat setempat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa forest bathing dan agroforestri, yaitu konsep yang memadukan antara kelestarian lingkungan hutan dan upayanya untuk meningkatkan produktifitas lahan serta keberlanjutan ekonomi. Penelitian ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan forest bathing dan agroforestri sangat besar untuk ekonomi, hal ini dapat dilihat dalam beberapa sudut pandang di antaranya adalah trend masyarakat dalam menikmati wisata berbasis alam dalam beberapa tahun sangat signifikan; melalui adanya kesadaran bahwa menikmati alam sebagai metode untuk mendapatkan ketenangan batin. Selain itu, penerapan agroforestri secara bersama-sama di desa Batu Putih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di antaranya adalah melalui diversifikasi varietas tanaman, produktifitas lahan yang lebh menguntungkan serta kemandirian pangan.

Diterbitkan

27-09-2022

Terbitan

Bagian

Articles