Pernik-Pernik Metode dan Pendekatan dalam Penelitian Filologi

DOI:

https://doi.org/10.57215/pendidikanislam.v2i1.104

Kata Kunci:

Metode, pendekatan, Penelitian Filologi

Abstrak

Artikel ini hendak mengkaji metode dan pendekatan dalam penelitian filologi. Perlu diketahui filologi merupakan kajian yang tidak mudah, hal itu dikarenakan adanya pengembalian teks ke dalam bentuk yang mendekati aslinya. Padahal teks itu sudah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang silam, sehingga teks tersebut rentan terjadi korup, lakuna, interpolasi, omisi, ditografi, haplografi, transposisi dan yang lain. Oleh karena itu perlu adanya penelitian terkait metode dan pendekatan dalam penelitian filologi. Jenis penelitian ini tergolong sebagai penelitian kualitatif. Metode yang dipakai ialah metode deskriptif analisis. Temuan-temuan yang diperoleh diantaranya: (1) Secara umum metode kajian filologi terbagi atas dua macam: a) Metode penelitian naskah, b) Metode kritik teks. Tahapan-tahapan dari metode penelitian naskah diantaranya: inventarisasi naskah, deskripsi naskah, klasifikasi naskah, komparasi naskah, silsilah naskah atau stema dan penentuan naskah dasar. Adapun terkait metode kritik teks ada dua macam:coder uniqus dan coder multus. Jikahanyaterdapat sebuah naskah, maka ditempuh melalui dua cara: edisidiplomatikdanedisistandar yang tercakup dalam bingkai coder uniqus. Sementara jika naskahlebihdari satu, maka ada empat metode, yakni metode intuitif,obyektif,gabungandanlandasan yang tercakup dalam bingkai coder multus. Langkah selanjutnya, penyusunan stema dan rekonstruksi teks; (2) Pendekatan dalam penelitian filologi menurut Ronald Tanaka mencakup pendekatan makro dan pendekatan mikro. Meski peneliti menggunakan pendekatan makro,peneliti tetap tidak bisa mengabaikan pendekatan mikro, karena keduanya bersifat komplementer. Dengan perpaduan kedua pendekatan itu diharapkan tingkat hasil filologis dapat diperoleh secara maksimal. Pendekatan lain yang bisa dipakai yaitu pendekatan wacana linguistik dan pendekatan kritik sejarah. Jika pendekatan wacana linguistik dipadukan dengan pendekatan kritik sejarah, maka akan memiliki kelebihan yang sangat membantu peneliti dibidang filologi. Salah satu kelebihannya, kemampuan untuk melihat korespondensi dan paralelitas bahasa yang digunakan di dalam sebuah naskah dengan bahasa yang digunakan di saat naskah itu ditulis.

Referensi

Allan, RutgerJ.danMichelBuijs, 2007, TheLanguage of Literature: Linguistic Approaches to Classical Texts, Amsterdam Studies inClassicalPhilology, Vol. 13,Leiden:Brill.

Aunul Kafi, Fina, Metodologi Penelitian Filologi Mendekati Teks Kebahasaan dari Sudut Kesejarahan, Jurnal Turas, Surabaya: UIN Sunan Ampel.

Baried, Siti Baroroh Dkk, 1994, Pengantar Teori Filologi, Cet. II, Yogyakarta: BPPF Seksi Filologi Fakultas Sastra UGM.

Endraswara, Suwardi, 2006, Metodologi Penelitian Sastra, Yogyakarta: PustakaWidyatama.

Fathurrahman, Oman, 2015, Filologi Indonesia Teori dan Metode, Jakarta: Prenadamedia Group.

Suryani, Elis, 2012, Filologi, Bogor: Ghalia Indonesia.

Tanaka, Ronald,1976, Systems Models for Literary Macro-Theory, The Peter deRidderPress:Lisse.

Verburg,PieterA, 1998, LanguageanditsFunctionsAhistorico-criticalstudyofviewsconcerning the functions of language from the pre-humanistic philology of Orleans to therationalisticphilologyofBopp,Amsterdam:JohnBenjaminsPublishingCompany.

Diterbitkan

30-09-2021