Pengembangan Bahasa Arab dan Wisata Halal di Lombok
DOI:
https://doi.org/10.57215/matluba.v1i4.497Keywords:
Kata kunci: Pengembangan Bahasa Arab, Wisata Halal, dan Pulau Lombok.Abstract
Abstrak
Pengembangan bahasa Arab dan wisata halal di Lombok dikembangkan karena kebutuhan pendidikan dan pasar pariwisata nasional dan global yang semakin pesat serta sebagai bentuk langkah dalam mengembangkan pendidikan dan wisata yang bermutu. Keseriusan Pemda NTB dalam mengembangkan bahasa Arab di berbagai lembaga pendidikan dan wisata halal ini dibuktikan melalui pengesahan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pariwisata Halal. Brand wisata halal ini sepertinya cukup berhasil, karena statistik kunjungan wisatawan ke Lombok menunjukkan peningkatan. Sebagai daerah yang mengembangkan wisata halal, tentu Pemda NTB harus memprioritaskan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi untuk memberikan pelayanan maksimal terhadap para wisatawan mancanegara yang mayoritas beragama Islam, dan berkomunikasi dengan bahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berbahasa Arab pramuwisata yang ada di Pulau Lombok. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan model penelitian lapangan (field research). Hasil penelitian menunjukan jika kemampuan berbahasa Arab pramuwisata di Pulau Lombok masih sangat rendah, dan hal ini disebabkan karena masih minimnya pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh Pemda NTB sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan wisata halal. Oleh sebab itu,pemerintah daerah harus bekerjasama dengan berbagai Pendidikan yang mengakomudasi Bahasa arab dalam proses pendidikannya untuk meningkatkan kemampuan Bahasa arab bagi para Pramuwisata,terutama pesantren-pesantren di Nusa Tenggara Barat.
Kata kunci: Pengembangan Bahasa Arab, Wisata Halal, dan Pulau Lombok.